SAAT HATI BERBICARA♥,
CINTA TAK PERLU
DIANTARKAN
Sore hari, dua orang kawan meramaikan ruang tamu di rumah Salsa.
“Fadhlul, rasanya aku belum pernah mengenal seseorang yang
bernama Fadhlul” Salsa mencoba mengingat.
“Di kelasku ada, Sa” respon salah satu temannya.
“Oh ya?, seperti apa orangnya?” gadis bertubuh mungil itu sangat
penasaran.
Sering kali Salsa teringat nama itu. Di telinganya nama Fadhlul
itu terdengar indah. Nama itu dia temukan dari beberapa ayat al-Qur’an yang
pernah dilantunkannya. Kata “Fadhlullah” telah merayu Salsa untuk
melirik maknanya. Dan akhirnya terjawab, makna kata tersebut adalah karunia
Allah. Subhanallah. Indah sekali.
“Dia orangnya pandai, namun, pelit sekali untuk memberi contekan”
Keterangan Ulia menggelitik hati Salsa. Bibir manisnya
tersenyum. Rasa penasaranpun semakin bergemuruh.
Perbincangan kecil kali ini
menghasilkan objek penelitian selanjutnya. Entah apa yang mendasari terjadinya
observasi sembunyi. Gadis bersahaja ini
hanya mengikuti perintah sederhana dari suara-suara kecil. Suara yang tak
terdeteksi oleh indra telinga, namun lembut terasa. Ini adalah suara hati yang
menyelinap masuk ke sanubari Salsa.
***
Pada hakikatnya setiap wanita mencari tempat
teraman tuk bersandar. Tapi jangan sembarang bersandar. Sebab ada 2 bentuk
sandaran, sandaran yg melabuimu dan sandaran yg memuliakanmu. Ketepatan memilih
ada pada wanita bijak.
Kata demi kata dari sebuah status facebook tertanggal 1
Desember 2011 dibaca Fadhlul dengan cermat.
“Ki, coba kamu perhatikan status wanita ini!. Menurutku berbeda
sekali dengan kebanyakan status yang memenuhi beranda facebook-ku”
ungkap Fadhlul kepada Riki.
“Apa yang beda?”
“Setiap statusnya itu lho, maknanya dalem banget.
Kamu kenal pemilik facebook ini?”
“Sedalam apa?, sumur? Hehe… sini gue liat. ‘Putri
Salsabila’. Eh eh gue tahu tuh. Dia teman dekatnya Nia”
“Serius?. Dia orang mana?” Kejar pemuda bersarung itu antusias.
Perintah dari mana asalnya, Fadhlul tidak tahu. Tapi lebih
tepatnya, ini adalah sentuhan hati. Sentuhan yang abstrak. Ada suara yang
berbisik merdu. Suara itu mengajaknya untuk bertekad. Bertekad untuk bisa
mengenal gadis yang bahasanya meneduhkan ruangan qalbu. Namun
pertanyaannya, apakah Tuhan menghendaki?.
***
Salsa sempat ingin sejenak menutup hati. Terlalu sering Salsa
menjumpai wajah-wajah dari hati yang dusta. Cinta seolah permainan yang kapan
saja boleh game over dan tak menghiraukan pihak yang terluka. Terakhir,
Salsa menjadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) oleh seorang yang cukup
lama dipercayanya.
“Dua tahun tidaklah sama dengan dua bulan. Mengapa dia tega
mempermainkan hati selama itu. Dan kata-kata yang menjadi andalannya hanya,
‘Ma’af, ma’af, aku tak bermaksud menyakitimu. Dan inilah aku. Aku tidak jauh
berbeda dengan lelaki yang lain. Andai kau tahu, wanita yang aku suka bukan
hanya kamu, tapi dia, dia, dan dia.’ Mudah saja kau berkata demikian, tidakkah
kau tahu bahwa wanita tercipta bukan untuk disakiti, bukan” hati Salsa
menggerutu.
“Oh Tuhan, adakah cinta yang tak menyakitkan. Tak seutuhnya
Salsa bisa merasakan cinta kasih. Engkau pisahkan pernikahan Ayah Ibu Salsa
sejak kecil. Kapankah Salsa menemui cinta yang utuh, cinta yang suci karena-Mu”
wajah imut Salsa basah oleh air mata.
Saat itu yang diperjuangkan Salsa adalah keyakinan. Keyakinan
sempurna pada kesempurnaan skenario-Nya. Bila disikapi dengan emosional, penuh prasangka dan
diperdaya perasaan, maka keindahan takdir-Nya tak akan nampak. Hiasi hati
dengan sepenuhnya yakin betapa sempurna takdir-Nya.
***
“Kira-kira klop tidak ya?” sembari memprediksi antara Nita dan
Fadhlul. Prediksi Ulia, diantara keduanya banyak karakter yang sama. Tidak ada
salahnya jika ada niatan jadi Mak Comlang bagi Mereka. Ulia, Nita, dan
Fadhlul adalah sahabat yang lama terjalin sejak seragam sekolahnya putih
abu-abu. Persahabatan yang manis. Namun, Ulia pun membolehkan jika Salsa
menjadi bagian dari Mereka.
Sah-sah saja memang pelaksanaan perjodohan, tapi cinta bukan
perkara mudah untuk dipersatukan. Nyatanya hati Nita menolak, karena telah
menemui sosok yang teduh menaungi jiwanya. Akhirnya Ulia mencoba mengenalkan
dua hati yang sepi dari cinta. Yeaah, Ulia merasa ada aura serasi antara
Salsa dan Fadhlul. Tapi, gimana caranya ya?. Ulia masih menemui jalan
buntu. Ayal banget kalo tiba-tiba ngasih nomor HP ke Salsa. Atau
tiba-tiba mempertemukan keduanya, rasanya aneh.
***
Pasca kelulusan SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan) tahun 2013, beberapa Universitas dan Institusi telah menjadi
kandidat pilihan Salsa. Salah satunya adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Target jurusan yang akan diambil adalah “Keuangan Islam”. Tentu banyak hal yang
harus Salsa persiapkan.
“Assalamu’alaikum. Ma’af, saya
Salsa temannya Ulia. Bolehkah saya tanya-tanya mengenai pendaftaran di UIN
Suka?”, sms dari Salsa terkirim kepada pemilik handphone yang bernama
Fadhlul.
Salsa memang membutuhkan
informasi banyak tentang pendaftaran di UIN Sunan Kalijaga. Inilah sebabnya
Salsa berani meminta nomor handphone Fadhlul yang statusnya sebagai
peserta yang lolos seleksi SNMPTN (Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Perkenalan yang tanpa rencana, mungkin saja terjadi.
Mungkin saja ini isyarat cinta yang ingin segera menyapa, mungkin saja suara
hati yang berbisik ingin segera terdengar nyata.
“Tit tuut …” bunyi sms berdering.
Perlahan Salsa buka pesan masuk itu dan dia baca. Wa’alaikumussalam.
Iya boleh. Mau tanya apa?.
Dari satu sms kemudian interaksi
berlanjut hingga memperoleh beberapa informasi dari pemuda yang penuh
kesederhaan itu. Beberapa sms terkirim dan masuk di kotak pesan.
Sungguh pemuda yang pandai memuliakan wanita. Hati Salsa tersentuh.
Bait-bait kata yang sederhana tapi bermakna. Salsa memang senang
dengan bahasa yang sopan nan indah. Salsa masih sulit menafsirkan ini. Bukan
sebuah syair puisi yang mempesona, hanya sebuah teks sms, namun mampu memberi
nuansa damai di hati. Belum beranjak dari rasa heran. Salsa terus mencari
jawaban, ini adalah pertemuan, bukan
pertemuan mata, mungkin ini adalah pertemuan suara hati. Cinta memang senang
bermain teka teki. Kedatangannya tak dapat diduga. Kawanku, Ulia, boleh saja kesulitan
menyatukan dua insan, tapi suara hati ternyata mampu mengantarkan cinta di satu
ruang yang sama. Terkadang perbedaan suara hati mampu memisahkan cinta. Tapi
kali ini, suara hati menyatukan perasaan yang sama. Yeaah, perasaan yang
sama antara cinta dan cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar